Kiat Menjinakkan Burung Murai Batu Yang Giras

Jika Anda seorang kicaumania, Anda mungkin pernah mengalami masalah dengan burung murai batu yang giras atau liar. Ketika burung ini dipindahkan dari lingkungan lamanya ke tempat baru, mereka seringkali belum bisa beradaptasi, yang membuat mereka lebih banyak diam daripada berkicau. Hal ini tentu bisa menjadi tantangan, tetapi jangan khawatir, karena burung murai batu giras sangat mungkin untuk dijinakkan kembali. Dalam artikel ini, kami akan membahas langkah-langkah yang dapat Anda lakukan untuk menjinakkan burung murai batu yang giras, serta memberikan tips tambahan yang dapat membantu proses ini.

 Jika Anda seorang kicaumania mungkin pernah mengalami permasalahan burung murai batu yang Tips Menjinakkan Burung Murai Batu Yang Giras

Memahami Penyebab Burung Giras

Sebelum kita masuk ke dalam langkah-langkah penjinakan, penting untuk memahami penyebab mengapa burung murai batu menjadi giras. Saat burung dipindahkan ke lingkungan baru, mereka mungkin merasa terancam atau tidak nyaman. Ketidakpastian ini dapat membuat burung lebih banyak diam dan menghindar dari aktivitas yang biasanya mereka lakukan. Oleh karena itu, pendekatan yang lembut dan bertahap sangat diperlukan untuk membantu mereka beradaptasi dengan lingkungan baru.Burung murai batu yang giras atau liar dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Berikut adalah beberapa penyebab umum mengapa burung murai batu menjadi giras:

  • Perubahan Lingkungan : Salah satu penyebab utama burung murai batu menjadi giras adalah perubahan lingkungan. Ketika burung dipindahkan dari lingkungan lamanya ke lingkungan baru, burung murai batu mungkin belum mampu beradaptasi dengan lingkungan tersebut. Hal ini menyebabkan burung menjadi stres dan giras.
  • Kurangnya Interaksi dengan Manusia : Burung murai batu yang jarang berinteraksi dengan manusia cenderung menjadi giras. Kurangnya interaksi membuat burung merasa asing dan takut terhadap manusia.
  • Pengalaman Buruk : Pengalaman buruk seperti penangkapan yang kasar atau perlakuan yang tidak baik dapat membuat burung murai batu menjadi giras. Burung yang pernah mengalami trauma cenderung lebih sulit untuk dijinakkan.
  • Kondisi Kesehatan : Burung yang sedang sakit atau tidak sehat juga bisa menjadi giras. Kondisi kesehatan yang buruk membuat burung merasa tidak nyaman dan lebih sensitif terhadap lingkungan sekitarnya.
  • Lingkungan yang Tidak Nyaman : Lingkungan yang bising, ramai, atau tidak nyaman dapat membuat burung murai batu menjadi giras. Burung membutuhkan lingkungan yang tenang dan nyaman untuk merasa aman.

Langkah-Langkah Menjinakkan Burung Murai Batu Giras

1. Penempatan Sangkar

Langkah pertama yang harus Anda lakukan adalah menempatkan sangkar burung di lokasi yang tenang dan sering dilalui oleh penghuni rumah. Pastikan untuk menutupi sangkar dengan kain hitam agar burung merasa lebih aman. Penempatan ini dapat dilakukan di teras rumah atau di ruang keluarga. Lakukan tahap ini selama kurang lebih empat hari. Tujuan dari tahap ini adalah untuk memberikan waktu bagi burung agar mulai merasa nyaman di lingkungan barunya tanpa merasa tertekan.

2. Membuka Kerodong Secara Bertahap

Setelah empat hari, Anda dapat mulai membuka kerodong sangkar hingga setengah bagian. Namun, pastikan sangkar tetap berada di tempat yang sama seperti sebelumnya. Proses ini dapat dilakukan selama satu bulan. Selama waktu ini, jangan khawatir jika burung menunjukkan sifat liar kembali. Ini adalah hal yang wajar, karena burung sedang beradaptasi kembali dengan lingkungan barunya.

3. Pengamatan Perilaku

Setelah satu bulan, jika burung menunjukkan tanda-tanda perilaku positif, Anda dapat membuka kerodong sepenuhnya. Meskipun begitu, pastikan untuk tetap menempatkan sangkar di dalam ruangan yang tenang. Lakukan tahap ini selama tiga bulan ke depan. Selama periode ini, jika burung mulai berkicau atau menunjukkan perilaku yang lebih aktif, itu adalah tanda bahwa terapi ini sudah berjalan dengan baik.

4. Asupan Makanan

Selama masa terapi penjinakan, penting untuk memastikan burung tetap mendapatkan asupan makanan yang cukup. Namun, untuk tahap pertama, Anda bisa sedikit mengurangi porsi makanan agar burung bisa beristirahat dengan baik. Setelah itu, berikan porsi makanan yang sama seperti biasanya.

5. Pemberian Extra Food (EF)

Pemberian makanan tambahan atau EF dapat dilakukan pada tahap kedua. Jangkrik adalah salah satu EF yang sangat baik untuk burung murai batu. Cobalah memberikan jangkrik dengan tangan. Jika burung mau mengambil jangkrik dari tangan Anda sambil menunjukkan gerakan fisik, seperti menggerakkan sayap dan membuka mulut, Anda dapat berhenti memberi jangkrik secara langsung. Cukup letakkan jangkrik di cepuk makanannya. Ini membantu burung merasa lebih percaya diri dan nyaman.

6. Proses Mandi

Mandi adalah bagian penting dalam menjaga kesehatan dan kebersihan burung. Waktu terbaik untuk memandikan burung adalah antara pukul 07.00 hingga 10.00 WIB. Anda dapat menyemprot burung selama 10 menit menggunakan sprayer dan kemudian mengangin-anginkan burung selama 30 menit. Mandi tidak hanya menjaga kebersihan bulu, tetapi juga membantu burung merasa lebih segar dan aktif.

Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, Anda dapat membantu burung murai batu yang giras untuk kembali jinak dan berkicau. Proses ini mungkin memerlukan waktu dan kesabaran, tetapi hasilnya sepadan. Selama beberapa bulan, jika semua langkah dilakukan dengan konsisten, Anda akan melihat perubahan positif dalam perilaku burung Anda.

Ingatlah bahwa setiap burung memiliki karakteristik dan tingkat kecepatan penyesuaian yang berbeda, jadi bersabarlah dan berikan perhatian penuh kepada burung Anda. Dengan cara ini, Anda tidak hanya akan membantu burung murai batu Anda menjadi jinak, tetapi juga menciptakan ikatan yang lebih kuat antara Anda dan burung kesayangan Anda. Selamat mencoba!

You May Also Like