Panduan Memilih dan Merawat Murai Batu Borneo

Tips Memilih Bakalan Murai Batu Borneo Kualitas Unggul Tips Memilih Bakalan Murai Batu Borneo Kualitas Unggul

Panduan Memilih dan Merawat Murai Batu Borneo – Murai Batu Borneo adalah salah satu jenis burung kicau yang sangat diminati oleh para pecinta burung. Sebagian besar Murai Batu Borneo yang ada di pasar burung merupakan burung muda hutan (MH) yang ditangkap dari alam liar. Berbagai metode digunakan oleh pemikat untuk menangkap burung ini di hutan-hutan. Artikel ini akan membahas cara memilih Murai Batu Borneo yang berkualitas dan memberikan tips perawatannya.

Bagi para penghobi burung, penting untuk memahami cara memilih Murai Batu Borneo yang sehat dan berkualitas, mengingat banyaknya metode penangkapan yang bisa berdampak pada kesehatan burung. Artikel ini akan membahas cara memilih bakalan Murai Batu Borneo dengan bijak, termasuk ciri-ciri burung yang ditangkap dengan cara-cara yang berbeda, serta tips merawatnya agar cepat beradaptasi di lingkungan rumah.

Metode Penangkapan Murai Batu Borneo

Ada beberapa metode yang digunakan oleh para pemikat burung untuk menangkap Murai Batu Borneo di hutan. Setiap metode memiliki dampak yang berbeda pada kondisi fisik dan mental burung. Berikut adalah beberapa cara umum yang digunakan:

  1. Jebakan Sangkar: Metode ini menggunakan sangkar jebakan yang dilengkapi dengan pakan sebagai umpan. Ketika Murai Batu Borneo masuk ke dalam sangkar, pemikat akan menarik tali dari kejauhan sehingga pintu sangkar tertutup.Metode ini dianggap sebagai salah satu cara yang lumrah dan lebih ramah terhadap burung. Pemikat biasanya memasang jebakan dalam bentuk sangkar yang di dalamnya diberi umpan berupa makanan yang disukai Murai Batu. Ketika burung masuk ke dalam jebakan, pemikat dari jarak jauh akan menarik tali untuk menutup pintu jebakan. Meski terbilang lebih aman, burung tetap mengalami stres karena tertangkap
  2. Jaring dan Getah/Pulut: Metode ini menggunakan jaring atau getah untuk menangkap burung. Jaring dipasang di tempat yang sering dilalui burung, sementara getah dioleskan pada ranting atau daun untuk menjebak burung.Beberapa pemikat menggunakan jaring untuk menangkap burung. Metode ini dapat merusak bulu burung, terutama jika burung mencoba melepaskan diri dari jaring. Getah atau pulut yang digunakan untuk menangkap burung juga memiliki efek serupa, di mana bulu burung bisa menjadi tidak rapi atau bahkan tercabut akibat lengketnya getah.
  3. Mata Pancing: Metode ini menggunakan mata pancing yang dipasang pada umpan. Ketika burung memakan umpan, mata pancing akan menancap pada paruh atau tenggorokan burung, yang tentu saja dapat melukai burung.Salah satu metode yang paling sadis adalah menggunakan mata pancing untuk menangkap Murai Batu. Cara ini bisa melukai bagian tenggorokan atau paruh burung, yang tentunya sangat menyakitkan bagi burung tersebut. Meski begitu, burung yang ditangkap dengan cara ini cenderung memiliki bulu yang lebih mulus karena tidak ada kontak langsung dengan bulu, tetapi kontak dengan mata pancing dapat menyebabkan cedera di sekitar paruh atau tenggorokan burung.

Ciri-Ciri Burung Berdasarkan Metode Penangkapan

Agar tidak salah pilih saat membeli Murai Batu Borneo, ada baiknya kita mengenali ciri-ciri burung berdasarkan metode penangkapannya. Berikut adalah beberapa ciri yang bisa diperhatikan:

  1. Murai Batu Borneo yang Ditangkap dengan Jaring atau Getah:
    • Bulu burung cenderung tidak rapi, dan sering kali ada bagian bulu yang hilang atau tercabut.
    • Tidak ada cacat fisik yang signifikan, kecuali jika burung memang memiliki cacat bawaan sejak menetas.
    • Biasanya burung ini akan tampak stres dan sulit untuk beradaptasi di awal perawatannya.
  2. Murai Batu Borneo yang Ditangkap dengan Mata Pancing:
    • Bulu burung terlihat lebih mulus karena tidak ada kontak fisik dengan alat penangkap.
    • Perhatikan bagian tenggorokan dan pangkal paruh burung, karena ada kemungkinan terjadi luka di area tersebut akibat mata pancing.
    • Meskipun bulu tampak mulus, luka pada bagian tenggorokan bisa berdampak pada suara dan kesehatan burung dalam jangka panjang.

Cara Memilih Murai Batu Borneo yang Berkualitas

Saat membeli Murai Batu Borneo di pasar burung, kita tidak selalu mengetahui dengan pasti bagaimana burung tersebut ditangkap. Namun, ada beberapa tips yang bisa digunakan untuk memastikan bahwa burung yang kita pilih sehat dan berkualitas :

  1. Kondisi Bulu: Murai Batu Borneo yang ditangkap menggunakan jaring atau getah biasanya memiliki bulu yang tidak teratur dan beberapa bagian bulu yang hilang atau tercabut. Namun, burung ini biasanya tidak memiliki cacat fisik yang serius.Jika bulu burung terlihat tidak rapi atau ada bagian bulu yang hilang, bisa jadi burung tersebut ditangkap dengan jaring atau getah. Sebaliknya, jika bulu tampak mulus, periksa lebih lanjut bagian tenggorokan atau pangkal paruh untuk memastikan tidak ada luka akibat mata pancing.
  2. Kondisi Fisik: Murai Batu Borneo yang ditangkap menggunakan mata pancing cenderung memiliki bulu yang lebih mulus karena tidak ada kontak langsung dengan bulu saat penangkapan. Namun, periksa bagian bawah tenggorokan dan kepala di dekat pangkal paruh untuk memastikan tidak ada luka akibat mata pancing.Burung yang sehat memiliki ciri-ciri fisik yang jelas. Pastikan kedua sayap burung mengempit rapat di sisi tubuhnya hingga ke paha. Burung yang sehat juga akan terlihat lincah, matanya tajam dan melotot, serta gerakannya responsif terhadap tangan kita. Hindari memilih burung yang terlihat lesu, matanya sayu, atau terlihat tidak bersemangat.
  3. Pemberian Pakan: Jangan terkecoh dengan Murai Batu Borneo yang selalu diberi makan ulat hongkong oleh pedagang. Burung hasil tangkapan hutan biasanya sulit diajari makan voer dan membutuhkan waktu yang lama untuk beradaptasi. Carilah burung yang sudah terbiasa makan campuran kroto dan voer halus agar lebih mudah dirawat di rumah.
  4. Kesehatan Burung: Pastikan burung yang Anda pilih sehat, ditandai dengan sayap yang mengempit rapat pada sisi samping badan hingga ke paha. Burung sehat juga memiliki gerakan yang lincah, mata yang melotot, dan mengikuti arah gerakan tangan Anda. Hindari burung yang terlihat sayu dan memiliki mata lembap.

Tips Merawat Murai Batu Borneo

  1. Adaptasi Awal: Saat pertama kali mendapatkan Murai Batu Borneo, biarkan burung menyesuaikan diri dengan kandang dan lingkungannya. Hindari memandikan burung pada tahap awal untuk mencegah stres.
  2. Pemberian Pakan: Berikan pakan yang bervariasi seperti kroto, jangkrik, dan ulat hongkong. Secara bertahap, ajari burung untuk makan voer dengan mencampurkannya dengan kroto.
  3. Penjemuran: Lakukan penjemuran pada pagi hari selama 1-2 jam untuk menjaga kesehatan burung.
  4. Kebersihan Kandang: Jaga kebersihan kandang dengan membersihkannya secara rutin untuk mencegah penyakit.
  5. Latihan Kicauan: Latih burung dengan suara masteran agar kicauannya semakin bervariasi dan nyaring.

Memilih dan merawat Murai Batu Borneo memerlukan perhatian khusus dan ketelatenan. Dengan mengikuti panduan ini, Anda dapat memastikan burung Murai Batu Borneo Anda tetap sehat, lincah, dan memiliki kicauan yang merdu. Pastikan untuk selalu memperhatikan kondisi fisik dan kesehatan burung agar dapat menikmati keindahan dan keunikan burung kicau ini.

You May Also Like